BAHAN AJAR KELAS X SEMESTER I
BAB I
AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI
A. Konsep dan Teori Kebugaran Jasmani
1. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran
jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas keseharian
tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih mempunyai cadangan
sisa tenaga untuk melakukan aktivitas yang lain.
Kebugaran
ada hubungannya dengan kesehatan karena kesehatan merupakan suatu
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
Konsep
kebugaran fisik sekarang dapat dibedakan antara kebugaran yang
berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan unjuk kerja
(performance).
a. Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan memerlukan tingkat kebugaran yang cukup dari empat komponen kebugaran jasmani, yaitu:
1). Kebugaran jantung, paru-paru, dan peredaran darah.
2). Lemak tubuh.
3). Kekuatan otot.
4). Kelenturan.
Komponen
kebugaran tersebut akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya
penyakit degeneratif dan keadaan yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
Contoh yang berkaitan dengan aktivitas fisik ialah penyakit jantung
koroner, obesitas (kegemukan), dan kelemahan sendi dan otot.
b. Kebugaran
yang berkaitan dengan unjuk kerja membutuhkan suatu tingkat kebugaran
yang berhubungan dengan kesehatan yang cukup tinggi. Untuk memiliki
tingkat kebugaran yang cukup baik, diperlukan 4 komponen dasar kebugaran
fisik, yaitu:
1). Ketahanan otot
2). Tenaga otot
3). Ketangkasan
4). Kecepatan
2. Kebugaran untuk Kehidupan Sehari-hari
Orang
melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan olahraga karena
ingin mempertahankan kebugaran jasmani. Olahraga yang teratur dapat
bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Sebagai contoh, seorang yang
sudah terbiasa olahraga secara teratur, ia akan memiliki tingkat
kebugaran yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang tidak
terbiasa berolahraga. Orang yang sering melakukan latihan kebugaran
jasmani (olahraga) akan terhindar dari kelemahan dan kelelahan fisik.
Latihan
yang kebugaran (olahraga) yang teratur, baik dan benar akan berpengaruh
terhadap, beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
a. Pengaruh latihan akan meningkatkan efisiensi kerja jantung
b.Pengaruh latihan akan meningkatkan daya kerja paru-paru secara efisien
c. Pengaruh latihan akan meningkatkan tumbuh dan kurangnya pembuluh darah
d. Pengaruh
latihan akan meningkatkan volume darah sehingga lebih meningkatkan
sarana penyaluran oksigen lebih banyak keseluruh jaringan tubuh
e. Pengaruh
latihan akan meningkatkan ketegangan otot dan pembuluh darah serta
mengubah jaringan yang lemah dan lunak menjadi jaringan yang kuat dan
kokoh.
f. Pengaruh latihan akan mengubah kondisi tubuh yang terlampau gemuk menjadi tegap dan berisi
g. Pengaruh latihan akan meningkatkan konsumsi oksigen secara maksimal
h. Pengaruh latihan dapat mengubah seluruh pandangan hidup kita
Secara
singkat dapat dikatakan seorang yang aktif berolahraga atau rajin
melakukan aktivitas jasmani, memperoleh berbagai manfaat bagi kesehatan.
Karena dengan olahraga badan tetap bugar, metabolisme tubuh dan
peredaran darah lancar, hal itulah manfaat terbesar yang diperoleh dari
latihan kebugaran (olahraga) secara teratur, baik dan benar.
B. Peningkatan dan pemeliharaan kebugaran
Kebugaran
jasmani sangat penting dalam kehidupan sehari-hari agar kita terhindar
dari penyakit yang selalu membanyangi kehidupan. Agar bermanfaat, dalam
usaha peningkatan kesehatan harus dilakukan latihan secara teratur dan
benar sesuai dengan kondisi tubuh.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan latihan kebugaran jasmani, yaitu sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Dua jam sebelum latihan kita harus makan
b. Tidur harus cukup
c. Setiap latihan memakai pakian olahraga yang sesuai
2. Ukuran latihan
Ukuran latihan harus memenuhi 3 prinsip, yaitu:
a. Intensitas latihan
b. Lama latihan
c. Frekuensi latihan
d. Waktu latihan
C. Bentuk- bentuk latihan kebugaran jasmani
Banyak
sekali variasi bentuk latihan dalam peningkatan kesegaran jasmani,
tergantung kebutuhan setiap individu. Adapun latihan peningkatan
kebugaran jasmani antara lain, sebagai berikut:
1. Latihan kekuatan
Kekuatan
adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan
ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekluatan otot adalah kemampuan yang
sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal
ini disebabkan: (1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas
fisik, (2) kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi tubuh
untuk terhindar dari cidera. Bentuk latihannya anatara lain: berdiri
menggunakan tangan, push up, sit up, back up, berjalan menggunangan
tangan.
2. Latihan peningkatan kecepatan
Kecepatan
adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Kecepatan bukan hanya barati menggerakkan seluruh
tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas pada menggerakkan
anggota-anggota tubuh dalam waktu yang singkat. Bentuk latihan untuk
meningkatkan kecepatan: lari cepat dengan jarak antara 40-60 meter, lari
dengan mengubah-ubah kecepatan, lari naik bukit, lari menuruni bukit,
lari menaikki tangga.
3. latihan meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru
jenis-jenis latihan untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru adalah sebagai berikut:
a. Fartlek
Kombinasi antara lari pelan dan lari cepat yang bervariasi tanpa melakukan istirahat.
b. Cross Country
Lari jarak jauh melintasi alam terbuka dengan kecepatan sedang.
c. Sircuit Trainning
Suatu rangkian gerak dengan beberapa macam jenis gerakan yang dilakukan berpindah tempat secara cepat.
4. latihan kelentukan
kelentukan
diartikan sama dengan keleluasan atau kemudahan gerakan, terutama pada
otot-otot persendian. Latihan kelentukan bertujuan agar otot-otot pada
sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada ganguan
yang berarti. Bentuk latihan kelentukan antara lain: latihan otot leher,
latihan sendi bahu, latihan otot pinggang, latihan sendi pinggul,
latihan sendi lutut, latihan pergelangan tangan, latihan kombinasi.
D. Prinsip-prinsip Latihan Kebugaran
Pada
saat ini kita sering mendengar istilah kebugaran jasmani. Apakah
kebugaran jasmani itu?kebugaran jasmani merupakan bagian dari total
fitness. Dalam total fitness terdapat beberapa komponen yaitu:
1. Anatomical fitness (kebugaran tubuh)
2. Physiological fitness (kebugaran jasmani)
3. Psychological fitness (kebugaran mental/psikis)
Jadi
yang dimaksud dengan physiological fitness adalah kemampuan tubuh untuk
menyesuaikan fungsi fisiologisnya terhadap keadaan lingkungan dan atau
tugas fisik yang memerlukan kerja otak secara cukup efisien.
E. Contoh aktivitas untuk melihat tingkat kebugaran.
1. Lari sejauh 2,4 km/lari 12 menit/lari 6 putaran
a. Teknik dasar lari
1). Gerakan lari
· Frekiunsi gerakan kaki tidak terlalu cepat.
· Pengangkatan paha tidak terlalu tinggi.
· Pendaratan telapak kaki diawali dengan sisi luar kaki bagian tengah.
2). Posisi badan
· Agak condong ke depan membentuk sudut kurang lebih 10º (≤10º).
3). Gerakan tangan
· Kedua tangan diayun depan belakang beberapa sentimeter diatas pinggang.
c. Tujuan lari jarak 2,4 km.
· Dapat digunakan untuk mengetes kemampuan dan kesanggupan kerja fisik.
· Dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas jantung dan paru, bila dilakukan secara teratur dan baik.
c. Tes kebugaran dengan lari jarak 2,4 km.
1). Sarana
· Jalur datar dengan jarak tempuh 2.400 meter.
· Stop watch atau pengukur waktu yang lain yang dapat menukur jam, memit, detik.
· Alat tulis.
2). Persyaratan
· Tes sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan tidak melewati pukul 11,.00.
· Tes dilakukan pada lintasan datar atau rata.
· Tes
dilakukan dengan cara berlari, apabila tidak kuat berlari terus-menerus
dapat diselingi dengan jalan kaki kemudian lari lagi.
· Selama tes berlangsung tidak boleh berhenti atau istirahat makan atau minum.
3). Pelaksanaan
· Posisi berdiri pada garis start (start berdiri)
· Pada aba-aba “YA” lari menempuh jarak 2,4 km.
· Hasil lari dicatat setelah masuk garis finish dalam satuan menit dan detik.
4). Hasil
· Untuk
mengetahui klasifikasi kebugaran jasmani atau kesegarannya, waktu tempu
dicocokkan dengan tabel norma yang berlaku menurut kelompok umur dan
jenis kelamin di bawah ini.
Tabel penilaian tes lari 2,4 km:
BAB II
AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BESAR
A. SEPAK BOLA
- Sejarah Singkat
Permainan
sepak bola berasal dari negara Inggris. Pada tanggal 26 Oktober 1836
berdiri organisasi sepask bola yang bernama Foot Ball Associaton yang
disingkat FBA. Federasi sepak bola dunia, yaitu Federation International
The Football Association, disingkat FIFA dibentuk pada tanggal 21 Mei
1904 yang diketuai oleh Guirin.
Bangsa
indonesia mengenal permainan sepak bola dari bangsa belanda. Pada
tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta, dibentuk persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia, disingkat PSSI yang diketuai oleh Mr. Soeratin Sosro
Soegondo, yang dikenal sebagai bapak pelopor sepak bola Indonesia.
2. Teknik-teknik dasar sepak bola
Teknik
dasar sepak bola terdiri atas bermacam-macam gerakan. Skill atau
ketrampilan seseorang dalam memainkan si kulit bundar sangatlah
dibutuhkan dalam suatu pertandingan yang berkualitas. Teknik dasar
permainan sepak bila dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Teknik tanpa bola (teknik badan)
Teknik
badan adalah cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan, yang
menyangkut cara berlari, cara melompat, dan cara gerak tipu badan.
b. Teknik dengan bola
Beberapa teknik yang menggunakan bola:
1). Teknik memendang bola (passing)
Menendang
bola merupakan faktor terpenting dan utama dalam permainan sepak bola.
Untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang sempurna, perlulah pemain
mengembangkan kemahirannya menendang dengan menggunakan kedua belah
kakinya. Sebenarnya menendang adalah seni. Teknik ini memerlukan
kemampuan mengukur jarak dan arah. Oleh karena itu, seorang pemain yang
hendak menendang bola harus dapat menukur sejauh manakahtendangannya
dapat dicapai dan kearah manakah bola itu hendak dituju.
Pemain
sepak bola harus mampu melakukan gerakan menendang bola dengan baik dan
benar sesuai dengan fungsi atau bagaian kaki yang akan digunakan. Pada
dasarnya cara menemdang bola dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
a). teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam.
b). teknik menendang bola dengan punggung kaki.
c). teknik menendang dengan punggung kaki bagian dalam
d). teknik menendang dengan punggung kaki bagian luar.
2). Teknik menahan bola (kontrol)
Mengontrol
bola adalah upaya untuk menguasai bola sebelum bola dihentikan oleh
kaki. Dalam upaya mengontrol bola pemain harus dalam kondisi siap dengan
pengaman yang tepat agar dapat menguasai bola sepenuhnya. Setelah bola
tersebut terkontrol dengan baik, bola baru dihentikan.
Menghentikan bola dapat dilakukan dengan cara:
a). menghentikan bola dengan telapak kaki.
b). menghentikan bola dengan punggung kaki.
c). menghentikan bola dengan dada.
d). menghentikan bola dengan paha.
e). menghentikan bola dengan perut
f). menghentikan bola dengan kepala
3). Teknik menggiring bola (drible)
Menggiring
bola adalah suatu gerakan membawa bola dengan menggunakan kaki untuk
menuju daerah pertahanan lawan dan untuk mengelak dari penjagaan lawan.
Ada beberapa cara menggiring bola yaitu:
a). menggiring bola dengan kaki bagian dalam.
b). menggiring bola dengan kaki bagian luar.
c). menggiring bola dengan punggung kaki.
3. Peraturan Permainan Sepak Bola
a. Jumlah dan Perlengkakapan Pemain
1) Pertandingan dimainkan dua regu yang masing-masing terdiri atas 11 pemain.
2) Pergantian pemain maksimal 3 orang dari satu pertandingan.
3) Dalam pertandinganlain, penggantian dapat dilakukan sampai 5 orang pemain.
4) Pemain
dapat bertukar posisi dengan penjaga gawang asalkan mendapat
persetujuan wasit sewaktu pertandingan sedang berhenti atau bola mati.
5) Setiap regu dipimpin oleh seorang kapten.
b. Durasi pertandingan
Pertandingan berlangsung 2 x 45 menit diselingi waktu istirahat 15 menit.
Durasi pertandingan tidak dihitung dalam kasus:
1) Pergantian pemain.
2) Pemain cidera dan harus dibawa ke luar lapangan.
3) Kasus lainnya.
c. Lapangan Permainan dan Bola
1) Lapangan permainan berbentuk persegi panjang.
2) Dengan panjang minimal 90 meter dan maksimal 120 meter.
3) Dengan lebar minimal 45 meter dan maksimal 90 meter.
4) Lapangan standart Internasional:
a) Panjang minimal 100 meter dan maksimal 120 meter.
b) Lebar minimal 64 meter dan maksimal 75 meter.
5) Lebar daerah kiper 16,5 meter dan panjang 40,32 meter.
6) Tinggi gawang 2,44 meterdan lebar gawang 7,32 meter.
7) Jarak titik pinalty 11 meter.
8) Diameter lingkaran tengah lapangan 9,15 meter.
9) Bentuk bola:
a) Bentuk bulat.
b) Terbuat dari kulit atau jenis lainnya yang sesuai.
c) Garis lingkar tidak lebih dari 70 cm,dan minimal 68 cm.
d) Berat tidak lebih dari 450 gram dan tidak kurang dari 410 gram pada saat pertandingan dimulai.
e) Tekanan bola antara 0,6-1,1 atmosfer (600-1100 g/cm²).
Gambar lapangan sepak bola:
B. BOLA VOLLY
1. Sejarah dan Pengertian Bola Volly
Permainan
bola voli diciptakan oleh William C. Morgan LA. Ia seorang guru
pendidikan jasmani Young Man Christians Association (YMCA) yang
bertempat di Massachusset Amerika pada tahun 1895.
Awal
perkembangan bola voli adalah ketika berlangsungnya perang dunia
pertama, hingga menyebar ke seluruh dunia. Terutama dibelahan benua
eropa. Bangsa Indonesia mengenal permainan bola voli pada waktu
penjajahan. Perkembangannya cukup pesat hingga muncullah perkumpulan
bola voli di kota-kota besar seperti surabaya, memiliki (IVOS), Bandung
(ILOBA), dan Jakarta (Peruji).
Pada
tahun 1948 dibentuk organisasi bolavoli dunia yang diberi nama
International Volley Ball Federation (IVBF). Sedangkan di indonesia
dinamakan persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) yang dibentuk
tahun 1955.
Permainan
bola voli merupakan permainan beregu menggunakan bola besar yang
dimainkan oleh dua regu saling berhadapan,masing-masing regu 6 orang.
Setiap regu diperbolehkan memainkan bola didaerah pertahananya
sebanyak-banyaknya tiga kali pukulan. Tiap regu berusaha menempatkan
bola didaerah lawan agar mendapat angka (point). Regu yang pertama
mencapai angka 25 adalah regu yang menang.
2. Teknik Dasar Bola Volly
Teknik
dalam permainan bola voly dapat diartikan sebagai cara memainkan bola
dengan efesien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang
berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Tujuan
permainan bola volly adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan
bola dilapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan.
Teknik dasar memainkan bola volly yang harus ditingkatkan ketrampilannya
adalah passing atas, passing bawah, smash/spike, servis, dan bendungan (block).
a. Gerak Dasar Tanpa Bola
Gerak
dasar lokomotif yang menjadi landasan bagi pelaksanaan teknik dasar
bola volly antara lain; gerak dasar bergerak maju, gerak dasar
bergerakmundur, gerak dasar bergerak kesamping kiri/kanan, dan gerak
dasar melompat.
b. Gerak Dasar Dengan Bola
Gerak
dasar tanpa bola dan dengan bola, pada dasarnya merupakan satu kesatuan
dalam satu rangkaian gerakan. Gerak dasar tanpa bola dilaksanakan
sebagai persiapan untuk melakukan gerak dasar dengan bola. Gerak dasar
dengan bola meliputi servis, oper (passing), umpan (set-up), smash (spike), dan bendungan (block).
1) Servis
Servis
adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang
dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis
merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan. Keberhasilan
suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan perputaran bola
serta penempatan bola ke tempat kosong. Macam-macam jenis servis:
a) Servis bawah
Cara melakukan servis bawah:
i. berdiri dibelakang garis lapangan.
ii. Bola dipegang dengan tangan kiri.
iii. Saat bola pada ketinggian pinggang lalu dipukul.
iv. Setelah memukul bola langsung masuk ke lapangan.
b) Servis Mengapung (floating overhand service)
Floating service
adalah jenis servis yang jalannya bola dari hasil pukulan servis itu
mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang).
Cara melakukan:
i. Berdiri didaerah servis mengadap ke lapangan.
ii. Kakikiri didepan dan kaki kanan dibelakang.
iii. Bola dilambungkan didepan atas lebih tinggi dari pada kepala.
iv. Tangan kanan segera memukul bola pada bagian tengah belakang.
c) Overhand round-house service
Cara melakukan:
i. Berdiri menyamping net
ii. Posisi kedua kaki sejajar
iii. Tangan kiri memegang bola didepan badan
iv. Tangan kanan yang akan memukul bola menggenggam
v. Langkahkan kaki kiri kesamping
vi. Lambungkan bola didepan pundak kiri
vii. Kemudian ayunkan lengan kanan dengan gerakmelingkar ke arah bola sambil memindahkan berat badan ke kaki kiri.
d) Servis dengan melompat (jumping service)
Cara melakukan:
i. Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net
ii. Kedua tangan memegang bola
iii. Lambungkan bola setinggi lebih kurang 3 meter agak didepan badan
iv. Kemudian
badan merendah dengan menekuk lutut untuk awalan melompat setinggi
mungkin, lalu bola dipukul sekeras mungkin seperti gerakan smash
v. Lecutkan
pergelangan tangan secepat-cepatnya, sehingga menghasilkan pukulan
tospin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun ke daerah lapangan
lawan.
2) Passing
Passing
dalam permainan bola volly adalah suatu usaha atau upaya seorang pemain
bola volly dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya
adalah untuk mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman
seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri.
Macam-macam passing:
a) Passing bawah
b) Passing atas
3) Mengumpan (set-up)
Mengumpan
adalah suatu usaha ataupun upaya seorang pemain bola volly dengan cara
menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya untuk menyajikan bola
yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat
melakukan serangan (smash) terhadap regu lawan.
Umpan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
a) Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang dilapangan sendiri.
b) Bola harus berada diatas jaring dengan ketinggian yang cukup agar dapat di smash oleh smasher.
3. Bentuk Lapangan, Ukuran dan Bola:
1. Bentuk lapangan persegi panjang.
2. Dengan panjang 18 meter, dan lebar 9 meter.
3. Garis depan/serang 3 meter.
4. Tinggi net:
a. Untuk putra : 2,43 meter.
b. Untuk putri : 2,24 meter.
5. Bola:
a. Bahan terbuat dari kulit.
b. Keliling : 64-67 cm.
c. Berat : 200-280 gram.
d. Tekanan : 294,3-318,82 hpa.
Gambar lapangan bola Voli:
v Regu
1. Komposisi dan registrasi
a. Satu
regu terdiri maksimal 12 pemain, (yang berada didalam lapangan 6
pemain) seorang pelatih, seorang asisten pelatih,seorang trainer, dan
seorang dokter medis.
b. Keabsahan pemian
1) Setiap regu berhak mendaftarkan satu pemain khusus bertahan (defensive player) “libero” antara 12 pemain yang terdaftar.
2) Pemain libero harus terdaftar pada lembaran angka, dan di belakang namanya harus ditulis huruf ”L”.
3) Hanya pemain yang terdaftar pada lembaran angka yang boleh ikut serta dalampertandingan.
4) Setelah kapten regu dan pelatih menandatanganilembaran angka,maka para pemain yang telah terdaftar tidak boleh diganti.
v Perlengkapan Para Pemain
1. Perlengkapan
a. Perlengkapan pemain terdiri dari baju, celana pendek, dan sepatu olahraga.
b. Baju, celana pendek dan kaos kaki harus seragam, bersih dan berwarna sama untuk satu regu, kecuali untuk pemain libero.
c. Sepatu harus ringan dan lentur dengan sol dari karet atau kulit tanpa hak.
d. Nomor baju:
1) Baju pemain harus bernomor dari 1 sampai dengan 18.
2) Nomor harus ditempatkan pada tengan depan dan belakang.
3) Nomor
harus berwarna kontras dengan baju, berukuran 15 cm pada bagian dada
dan 20 cm pada bagian punggung. Lebar garis yang membentuk nomor minimal
2 cm.
v Hak dan tanggung jawab pemain
1. Tanggung jawab pokok
a. Pemain harus mengetahu peraturan permainan dan mematuhinya.
b. Pemain harus menerimakeputusan-keputusan wasit dengan perilaku sportif tanpa membantah.
c. Pemain harus memiliki rasa hormat dan sopan (fair play) kepada semua perangakat pertandingan, lawan maupun penonton.
d. Pemain dilarang meakukan kegiatan atau sikap yangbertujuan mempengaruhi keputusan wasit atau menutupi kesdalahan regunya.
e. Pemain dilarang melakukan kegiatan yangbertujuan untuk memperlambat permainan.
f. Baik kapten regu maupun pelatih bertanggung jawab atas tingkah laku dan disiplin anggota regunya.
2. Kapten tim
a. Sebelum pertandingan, kapten regu:
1) Menandatangani lembaran angka.
2) Mewakili regunya dalamundian.
b. Selama
pertandingan, saat kapten regu berada di lapangan berfungsi sebagai
kapten permainan. Kapten permainan itu berhak untuk bicara dengan wasit
sewaktu bola diluar permainan untuk meminta:
1) Penjelasan
tentang penafsiran dari penerapan peraturan. Diajuga dapat menyampaikan
usul atau pernyataan seregunya kepada wasit yang bersangkutan.
2) Hak untuk:
a) Menggunakan seragam atau perlengkapan.
b) Menjelaskan posisiregunya.
c) Mengecek lantai,net, bola dan sebagainya.
3) Penghentian permainan secara resmi.
c. Pada akhir suatu pertandingan
1) Kapten regu berterimah kasih kepada wasit dan menandatangani lembaran angka untuk mengesahkan pertandingan.
2) Jika
sebelumnya dan tidak sepaham dengan penjelasan wasit pertama, maka dia
bolehmemperkuatnya dengan proses tertulis pada lembaran angka.
C. BOLA BASKET
1. Sejarah dan Pengertian Bola Basket
Permainan
bola basket diciptakan oleh James A. Naismith pada tahun 1897. dengan
perkembangan bola basket yang cukup pesat maka pada tahun 1924 permainan
bola basket pertama kali dipertandingakan pada Alum Made di Paris
Prancis. Federation International De Basketball Amateur (FIBA) dibentuk
pada tahun 1932.
Permainan
bola basket masuk ke Indonesia dibawa oleh para perantau dari china
setelah perang dunia ke dua. Permainan ini dipertandingkan pada PON ke-1
tahun 1948 di Solo. Organisasi bola basket di Indonesia dinamakan
Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) yang didirikan pada tanggal 23
Oktober 1952.
Bola
basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu terdiri atas 5 orang pemain. Jenis permainan inii
bertujuan untuk mencari nilai/angka sebanyak-banyaknya dengan cara
memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan
nilai. Dalam memainkan bola, pemain dapat mendorong bola, memukul bola
dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bolake segala
penjuru dalam lapangan permainan.
2. Teknik Permainan Bola Basket
Bola
basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakanya. Artinya
gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir
rapi, sehingga bermain dengan baik. Tujuan permainan bola basket
memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga keranjang sendiri agar
tidak kemasukkan bola. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu
melakukan teknik gerakan dengan baik.
Pada
dasarnya, gerakan yang efesien adalah gerakan yangbenar tanpakehilangan
tenaga yang sia-sia. Dengan demikian semua gerakan efesien adalah
gerakan yang mengeluarkan tenaga sedikit mungkin,akan
tetapimenghasilakan kerja yangbesar. Pada permainan bola basket, gerakan
yang efektif dan efesien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar
yang baik.
Teknik dasar permainan bola basket antara lain:
a. Teknik melempar dan menangkap bola
Pada
umumnya operan dapat dilakukan dengan cepat, keras tetapi tidak liar,
sehingga dapat dikuasai. Operan dapat dilakukan secara lunak, tetapi
akan tergantung padasituasi keseluruhan, yaitu kedudukan situasi teman,
timing, dan taktik yang digunakan. Memberikan operan tidaklah semudah
yang diduga, karena kerasnya lemparan,terlalu mudah atau terlalu tinggi
operan akan menyulitkan teman untuk menerima bola.
Untuk
dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi harus
menguasai bermacam-macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan
baik. Teknik dasar melempar (passing) dalam permainan bola basket ada
dua:
1) Dengan dua tangan:
a) Melempar dari depan dada
b) Melempar dari atas kepala
c) Melempar dari bawah
2) Dengan satu tangan:
a) Melempar dari samping
b) Melempar melengkung (kaitan)
b. Teknik Menggiring Bola
Menggiring
bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk
membawa lari bola ke segala arah. Seseorang pemain boleh membawa bola
lebih dari satu langkah, asal bola sambil dipantulkan baik dengan
berjalan maupun berlari. Menggiring bola merupakan suatu usaha
untukmembawa bolamenuju ke depan/ke lapangan lawan.
Cara
menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri/kanan).
Keguanaan menggiring bola adalah untuk mencari peluang
serangan,menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan.
Bentuk-bentuk menggiring bola adalah:
1) Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan)
2) Menggiring bola rendah (untuk mengontrolatau menguasai, terutama dengan pemain lawan dalam menerobos pertahanan lawan)
3) Menggiring
campuran menurut kebutuhan. Perubahan dari menggiring tinggi rendah
atau sebaliknya sangat dibutuhkan untuk gerakan tiba-tiba.
3. Bentuk Lapangan, ukuran dan bola
1. Bentuk lapangan persegi panjang.
2. Dengan panjang 26 meter, dan lebar 14 meter.
3. Diameter lingkaran tengah 3,6 meter dengan jari-jari 1,8meter.
4. Lebar garis batas 5 cm.
5. Garis batas tembakan hukuman 5,8 meter dari garis belakang.
6. Jarak garis batas lingkaran untuk tembakan tiga poin adalah 6,25 meter dari titik tengah ring.
7. Ukuran papan pantul: panjang 180 cm, dan lebar 120 cm.
8. Gasris tengah lingkaran ring basket 45 cm.
9. Panjang jaring pada lingkaran ring basket 40 cm.
10. Tinggi ring 2,5 meter dari lantai.
11. Bola basket:
a. Bola terbuat dari kulit, karet atau bahan sintesis lainnya.
b. Bola itu harus dipompa dan bila dipantulkan pada ketinggian 1,80 meter, dan harus memantul 1,40meter.
c. Jalur bola tidak boleh lebih dari 0,635 cm.
d. Lingkaran bola 74,9cm-78 cm.
e. Berat bola 567-650 gram.
Gambar lapangan basket:
v Pemain, Pemain Pengganti, dan Pelatih
1. Regu, tiap regu terdiri dari:
a. Tidak lebih dari 10 orang amggota regu yangmemenuhi syarat untuk bermain 2x20 menit.
b. Tidak
lebih dari 12 anggota regu yang memenuhi syarat untuk bermain 2x20
menit atau untuk turnamen dimana dalamsetiap regu harus bermain lebih
dari 3 pertandingan.
c. Terdapat seorang pelatih dan asisten pelatih.
d. Seorang kapten diambil dari salah seorang anggota regu yang memenuhi syarat untuk bermain.
2. Pemain dan Cadangan (pengganti)
a. Lima
orang dari setiap regu berada di dalam lapangan selama pertandingan dan
dapat diadakan pergantian pemain sesuai dengan ketentuan yang ada.
b. Seragam
para pemain terdiri: baju kaos dan celana pendek berwarna sama, baik
bagian depan maupun bagian belakang (bergaris-garis tidak dibolehkan).
c. Setiap pemain harus diberi nomor yangberukuran ± 20 cm pada bagian depan dan belakang baju kaos.
v Ketentuan tentang waktu
Waktu pertandingan (playing time)
1. Masa (waktu) suatu pertandingan yaitu 2x20 menit atau 4x12 menit.
2. Masa istirahat diantara babak berlangsung selama 10menit atau 15 menit.
v Time-out yang diberikan
Time-out harus diberikan berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk
pertandingan dengan waktu 2x20 menit, 2 kali kesempatan time-out untuk
setiap regu selama babak pertama pertandingan berlangsung, 3 kali
kesempatan time0out untuk setiap regu selama babak kedua pertandingan
berlangsung dan 1 kali time-out setiap babak tambahan.
2. Untuk
pertandingan 4x12 menbit, 3 kali kesempatan time-out diberikan pada
tiap-tiap babak (dua periode) selama permainan berlangsung dan 1 kali
time-out untuk tiap babak tambahan.
BAB III
AKTIVITAS PERMAINAN BOLA KECIL
1. Sekilas permainan Bola Tangan
Permainan
bola tangan merupakan modifikasi antara permainan bola basket dan sepak
bola yang mengandalkan kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang
lawan. Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang
pemain dan dimainkan pada lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan
permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, dengan cara melempar
bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan. Permainan ini memainkan
bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya
membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan
paling lama menit.
2. Peraturan
a. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:
· Panjang lapangan : 40 meter
· Lebar lapangan : 20 meter
· Garis pembatas lapangan : 5 cm
Gambar lapangan
b. Gawang
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang adalah sebagai berikut:
· Tinggi gawang : 2 meter
· Lebar gawang : 3 meter
c. Daerah gawang
Daerah
gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan
ujungnya dihubungkan dengan garis gawang, dengan membentuk seperempat
lingkaran dengan jari-jari 6 meter diukur dari tiang gawang.
d. Garis lempar bebas
Garis
lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter
dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk
seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang
e. Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
f. Bola
Bentuk
bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian
luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis lainnya.
Bola berukuran:
· Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram
Diameter : 58 – 60 cm.
· Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.
Diameter : 54 – 56 cm.
g. Lama permainan
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
· Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
· Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
h. Wasit
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.
3. Teknik dasar permainan bola tangan
a. Teknik melempar bola
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)
b) Lemparan dada (over chest pass)
c) Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)
2).
Cara melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena
lemparan ini secara relative sangat mudah, cepat dan terarah.
Macam-macam lemparan satu tangan adalah:
a) Lemparan dari atas bahu (javelin pass)
b) Lemparan dari samping badan (side pass)
c) Lemparan dari belakang badan ( reverse pass)
b. Teknik menggiring bola (dribbling)
Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya diawali
dengan gerakan yang lambat ke gerakan yang lebih cepat atau dari
yangmudah, kemudian setelah gerakan tersebut sedah dikuasai gerakan
ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit. Suatu bentuk
sistematika dribbling antara lain:
1). Drible harus dengan satu tangan.
2). Drible harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.
3). Drible zig-zag.
4). Drible – vivot – drible zig-zag.
5). Bodweaving – drible zig-zag.
Cara melakukan gerakan drible:
1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.
2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.
3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
c. Teknik menembak bola
1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)
Tembakan
ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena
lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan
gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas
panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga
gawang.
2). Menembak saat bola keatas (the jump shot)
Sebelum
menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud
menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak
mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal
gerakan.
3). Menembak saat meloncat ke depan (the dive shot)
Menolakkan
kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah
gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang
dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik
tertinggi dari hasil lompatan ke depan.
4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)
Bola
dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau
kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah
bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan
gerakan menggulingkan badan.
5). Menembak dari samping badan (the side throw)
Menembak
dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan
sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk
dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan
sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya
6). Menembak saat melayang (the flying shot)
Aspek
penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat
menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan
tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah
terakhir.
Pada
waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri
untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak
dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek
jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih
keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok
yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
d. Teknik menangkap bola
Menangkap
bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:
1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi badan agak condong ke depan.
4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.
Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan dua tangan dari didepan
2). Tangkapan dua tangan dari atas
4. Taktik dalam permainan
a. Pola pertahanan
· Pertahanan
man to man : pertahanan ini dilakukan bila lawan menguasai bola, dan
pemain bertahan segera menjaga dengan ketat pemain penyerang yang memasuki daerahnya dengan cara satu lawan satu.
· Pertahanan
zone defence (pertahanan daerah): setiap pemain bertahan bertanggung
jawab menjaga daerah pertahanan masing-masing yang telah dibagi.
b. Pola penyerangan
· Pola pertahanan man to man, maka untuk penyerang mnenggunakan pola blocking dan screeving.
· Pola pertahanan daerah, maka penyerang menggunakan pola serangan dengan membentuk formasi 4-2, 3-3 atau 3-2-1.
· Serangan balik cepat (conter attack).
BAB IV
AKTIVITAS ATLETIK
1. Sejarah dan sekilas tentang atletik
Atletik
berasal dari Yunani, pada saat itu diperlombakan penthion atau sekarang
disebut dengan pancalomba, artinya lima nomor perlombaan. Pada
olimpiade 1896 di Athena nomor marathon dipertandingkan. Bangsa
indonesia mengenal olahraga atletik tahun 1930-an,pada waktu pemerintah
Hindia Belanda memasukkan atletik sebagai salah satu pelajaran sekolah.
Pada tanggal 3 September 1990 terbentuklah Persatuan Atletik seluruh
Indonesia atau disingkat PASI.
Atletik
adalah salah satu nomor olahraga perorangan yang terdiri dari lari,
lompat,lempar/tolak yang dilakukan pada lintasan atau lapangan. Atletik
sebagai aktivitas fisik yang sangat baik untuk kebugaran jasmani, karena
ada gerak alamiah, seperti lari, lompat, lempar/tolak.
Atletik
adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh
manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh dikatakan
sejak adanya manusia dimuka bumi ini atketik sudah ada, kerena
gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabangolahraga atletik, seperti
berjalan, berlari, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan
oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peraturan
a. Lapangan
Untuk perlombaan nomor lari yang standar, diperlukan lapangan yang mimiliki 6 lintasan dengan ukuran sebagai berikut:
· Panjang keliling : 400 meter
· Lebar : 7,32 meter
· Lebar setiap lintasan : 1,22 meter
· Garis pemisah tiap-tiap jalur : 5 cm dengan warnah putih
b. Pakian
Para
atlet untuk nomor atletik menggunakan pakian khusus atletik (kaos) yang
tidak tembus pandang jika terkena air. Atlet boleh bertelanjang kaki
(tanpa sepatu) atau atlet boleh menggunakan sepatu yangbersol atau
berpaku besi.
c. Blok start
Blok start untuk tumpuan pelari pada waktu start seharusnya dapat diatur maju mundur, tetapi tidak menggunakan per.
3. Nomor-nomor atletik
a. Nomor lari
Berdasarkan
peraturan lomba lari, nomor lari terdiri atas nomor lari jarak pendek
(sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Pada semester satu
ini yang akan kita pelajari adalah lari jarak pendek.
v Lari jarak pendek (sprint)
Lari
jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Lari
cepat meliputi jarak: 100 m, 200 m, 400m. kelangsungan gerak pada sprint
secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada
penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus
ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya
tahan yang besar, sehingga ada yang dinamakan “edurance”.
Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.
1). Start jongkok
Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:
· Posisi
berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut
kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.
· Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan dibelakang garis start.
· Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat dipertahankan sampai ada aba-aba.
Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
· Start jongkok pendek (bunch start) : jarak kaki saat jongkok 14-28 meter
· Start jongkok menengah (medium start) : jarak kaki saat jongkok 35-42 meter
· Start jongkok panjang (long start) : jarak kaki saat jongkok 50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:
· Bersedia
Pelari
menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur
seperti merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul
kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan
tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus
dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat
badan berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang.
Punggung diangkat sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala
bagian belakang segaris dengan punggung, pandanmgan ke bawah atau ke
depan sekitar 1-2 meter dengan garis start dan konsentarsi dengan
aba-aba selanjutnya.
· Siap
Angkat
pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan
pandangan ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam
sikap lurus membentuk sudut 120 derajat.
· Ya
Tolakkan
kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara bergantian
dan berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan maka kaki
kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).
2). Gerakan lari
Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:
· Posisi tubuh pada saat lari
Posisi
tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan
rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris.
Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan
lintasan.
· Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.
· Gerakan langkah kaki
Langkah
kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan
selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.
3). Memasuki finish
Memasuki
garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai
sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah
rugi.
Teknik memasuki garis finish:
· Membusungkan dada kedepan, saat menjelang garis finish.
· Menjatuhkan salah satu bahu kedepan bawah, saat masih dalam posisi lari.
Yang dilarang adalahg:
· Meloncat pada saat memasuki garis finish
· Menarik/menggapai pita finish
· Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.
Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
· Konsentrasilah pada saat start dan lari
· Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
· 30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
· Sikap lari tetap pada jalur lurus
· Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.
BAB V
AKTIVITAS SENAM LANTAI
A. Sejarah dan hakekat senam lantai
Senam
(gymnastic) berasal dari kota Yunani kuno. Gymnas berarti telanjang.
Bangsa Indonesia mengenal olahraga senam sejak tahun 1963 ketika
berlangsung olahraga Ganefo 1 di Jakarta. Perkembangan senamdi Indonesia
cukup pesat dengan terbentuknya organisasi senamIndonesia, yaitu
Persatuan Senam Seluruh Indonesia atau disingkat PERSANI.
Untuk mengetahui pengertian senam kita harus mengetahui ciri-ciri dan kaidah-kaidah dalam senam lantai yaitu:
1. gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2. gerakan-gerakannya
harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan
kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah
ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan
tubuh).
3. gerakannya harus selalu tersusun dan sitematis.
Berikut ini ada beberapa pengertian senam lantai yaitu::
· Senam
lantai adalah bentuk latihan tubuh yang diatur sedemikian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan gerak yang beraturan dan berkesinambungan.
· Senam
lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur
gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara
dengan menumpu pada tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap
seimbang atau meloncat kedepan atau kebelakang.
· Senam
lantai diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun
secara sitematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan
terencana untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai aktivitas yang dilakukan dalam senam lantai memiliki tujuan untuk :
1. membentuk dan mengembangkan otot tubuh
2. mengembangkan kualitas fisik
3. membentuk keindahan tubuh
4. memelihara kebugaran jasmani.
B. Macam-macam gerakan senam lantai.
1. Teknik berguling
Cara
melakukan gerakan guling dapat dibedakan menjadi 2, yaitu mengguling
kedepan dan mengguling kebelakang. Untuk dapat melakukan gerakan itu
seseorang harus memiliki kelenturan tubuh dan keberanian.
Cara melakukan gerakan mengguling adalah sebagai berikut:
a. Guling depan (forward roll)
1). Sikap permulaan
Mengambil
posisi jongkok bertumpu dengan kedua telapak kaki dan kaki rapat, badan
condong kedepan, kedua lengan lurus kedepan, telapak tangan menghadap
ke depan. Konsentrasikan diri pada latihan.
2). Gerakan
Letakkan tumpua kedua telapak tangan pada
lantai atau matras, tangan lurus selebar bahu, badan condong kedepan,
kedua tungkai lurus, dan pantat lebih tinggi dari bahu. Masukkan kepala
diantara kedua lengan hingga dagu merapat didada dan bersamaan dengan
itu dorongkan pinggul hingga pundak menyentuh lantai bersamaan dengan
melihat siku, kemudian dilanjutkan berguling menggulat kedepan secara
berurutan dengan pundak punggung dan tungkai ditekuk ke depan mengikuti
arah gerakan.
3). Sikap akhir
Kembali
ke sikap jongkok. Badan condong kedepan bertumpu dengan ujung telapak
kaki, kaki rapat, lutut ditekuk, dan ke dua tangan lurus kedepan.
b. Guling ke belakang (back roll)
1). Sikap permulaan
Jongkok
dengan kedua ujung telapak kaki, badan condong ke depan, kedua tangan
lurus sejajar bahu, dan posisi tubuh membelakangi arah sasaran.
2). Gerakan
Dengan
menjatuhkan badan kebelakang, kedua lengan dibengkokkan dan dagu
dirapatkan kedada serta telapak tangan mengarah ke atas. Ibu jari berada
didekat telinga, kemudian badan mengguling ke belakang bulat. Mendarat
pada matras secara berurutan dimulai dari pantat, punggung,tengkuk,
kepala bagian belakang, kedua tungkai dalam posisi ditekuk mengikuti
gerakan badan pada saat berguling, kemudian dengan cepat kedua tangan
dibulatkan hingga lurus pada saat pinggul mencapai titik tertinggi.
3). Sikap akhir
Sewaktu
badan mengguling mendarat pada kaki, kedua tangan cepat dilepas
hinggakembali dalam posisi jongkok dan kedua tangan lurus ke depan.
2. Kayang
Kayang adalah bentuk sikap jembatan dengan membentuk busur lengkung dan tumpuan pada kedua lengan dan kedua kaki. Cara melakukan gerakan kayang adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Posisi
terlentang, lutut ditekuk rapat, tumit dirapatkan pada pantat, dan
tempelkan telapak tangan pada lantai disamping telinga dengan ibu jari
dekat telinga dan pandangan ke atas belakang.
b). Gerakan
Angkat
tubuh keatas dengan cara meluruskan atau mendekatkan tangan dengan kaki
sampai mebentuk lengkungan (busur), kedua kaki dan tangan tetap
bertumpu pada lantai. Tahan gerakan tersebut hingga sepuluh hitungan.
c). Sikap akhir
Kembali pada sikap terlentang.
3. Sikap lilin
Sikap
lilin termasuk sikap keseimbangan dengan menggunakan punggung sebagai
tumpuan dan tungkai tegak lurus ke atas. Cara melakukan sikap lilin
adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Dengan posisi terlentang lurus dilantai, kedua tungkai rapat, lengan disamping badan dan pandangan ke atas.
b). Gerakan
Angkat
tungkai ke atas hingga ke dua kaki rapat dan lurus ke atas. Tubuh
mengikuti gerakan tungkai, dan kedua tangan menopang dipunggung hingga
berdiri dengan tumpuan pada pundak. Tahan gerakan tersebut hingga 10
hitungan.
c). Sikap Akhir
Tumpuan pada pundak badan dan ke dua tungkai dalam sikap tegak lurus ke atas (vertikal).
4. Guling lenting
Guling
lenting termasuk senam ketangkasan, yaitu mengguling yang diawali
dengan hentakan pada tengkuk. Cara melakukan guling lenting adalah
sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Dari
sikap tidur terlentang kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua siku
ditekuk dan ke dua telapak tangan pada matras dengan ibu jari berada
disamping telinga dan jari-jari tangan lainnya menuju bahu.
b). Gerakan
Angkat
kedua kaki secara bersamaan ke atas belakang hingga pinggul terangkat,
kemudian lecutkan kedua kaki ke atas belakang dengan sumbu gerakan pada
pinggang dan pinggul yang dibantu dengan tolakan kedua tangan pada
matras hingga mendorong tubuh ke atas depan.
c). Sikap Akhir
Jongkok dengan tumpuan kaki, badan condong kedepan, dan kedua lengan lurus ke depan.
5. Berdiri dengan kepala (head stand)
Berdiri
dengan kepala termasuk latihan keseimbangan dengan tubuh membentuk
sikap tegak lurus (vertikal). Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Membungkuk,
kedua kaki dalam posisi rapat lurus, tumpuan pada ujung telapak kaki
dan kepala (kening), telapak tangan diletakkan disamping telinga, dan
lengan membentuk garis segi tiga
b). Gerakan
Kedua
tungkai diangkat ke atas secara bersama-sama dan perlahan-lahan hingga
lurus ke atas, badan mengikuti gerakan kaki sehingga kepala sampai pada
ujung kaki membentuk garis lurus keatas (vertikal), kedua tangan menjaga
keseimbangan.
c). Sikap akhir
Berdiri dan bertumpu dengan kepala dan tangan.
6. Berdiri dengan kedua tangan (hand stand)
Berdiri dengan kedua tangan termasuk bentuk latihan keseimbangan. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a). Sikap permulaan
Dalam sikap jongkok, kaki kiri ke depan atau sebaliknya dan kedua telapak tangan menumpu dimatras dengan bahu.
b). Gerakan
Angkat
kaki belakang lurus keatas yang diikuti oleh kaki depan dengan
mengikuti gerakan kaki belakang. Kemudian, kedua kaki dirapatkan hingga
kedua tungkai tegak lurus. Demikian juga, posisi tangan sejajar dengan
bahu lurus dan kepala tengadah.
c). Sikap akhir
Gerakan
sikap akhir adalah dengan berdiri pada kedua telapak tangan (ujung kaki
sampai tangan membentuk garis lurus ke atas/vertikal).
BAB VII
AKTIVITAS SENAM IRAMA
A. Hakikat Senam Irama
Senam
merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk
mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan
komponen kebugaran jasmani, seperti: kekuatan dan daya tahan otot dari
seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi
mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi
penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Dalam hal ini kita
akan belajar banyak tentang senam ritmik atau sering disebut juga senam
irama.
Senam irama adalah gerakan senam yang
dilakukan dengan irama musik ataulatihan bebas yang dilakukan secara
berirama. Senam irama merupakan senam, dimana setiap gerakannya
berdasarkan pada irama. Gerakan yang dilakukan dalam senam irama tidak
terputus-putus sehingga akan membuat tubuh menjadi lentur. Ada dua jenis
senam irama yaitu; senam irama tanpa alat dan senam irama dengan alat.
Adapun alat yang digunakan dalam senam irama dengan alat dapat berupa
tongkat, gada, pita, simpai, topi,ataupun bola.
Senam
irama adalah olahraga gerak senam yang mengutamakan pada pembentukan
sikap, keharmonisan dan keindahan gerak tubuh. Di dalam senam irama
semua gerakan diprogamkan sesuai dengan irama yang mengiringi (musik).
Ada tiga penekanan yangharus diberikan dalam senam irama, yaitu:
1. Irama
2. kelentukan tubuh (fleksibilitas)
kelentukan
tubuh adalah keluwesan gerak tubuh, misalnya meliuk, membungkukkan
badan ataupun memilin badan. Kelentukan tubuh dalam gerakan akan
diperoleh berkat suatu latihan yang tekun dan membutuhkan waktu yang
cukup lama.
3. Kontinuitas gerakan
Kontinuitas
berupa rangkaian gerak yang tidak terputus dan bergerak secara
berkelanjutan. Rangkaian gerak ini diperoleh dari gerak-gerak senam yang
sudah disusun dalam bentuk rangkian yang siap dipertunjukkan.
B. Macam-macam Pola Gerak Dasar dan Dominan Senam Irama
Untuk
dapat melakukan gerakan senam irama dengan baik maka harus dikuasai
terlebih dahulu tentang gerak dasar dalam senam irama. Ada tiga macam
gerak dasar dalam senam irama, yaitu:
1. Gerak tangan
Gerak tangan meliputi gerakan mengayun,memutar, mengeper.
2. Gerak badan
Gerak badan meliputimeliuk,membungkuk, menengadah.
3. Gerak kaki
Gerak kaki meliputi gerakan langkah dan loncat. Ada bebrapa macam gerakan langkah dan loncat yang harus dikuasai, yaitu:
v Langkah:
a. Langkah biasa f. Langkah silang
b. Langkah rapat g. Langkah samping
c. Langkah keseimbangan h. Langkah lingkar
d. Langkah depan i. Langkah tiga
e. Langkah putar silang
v Loncat:
a. Loncat biasa f. Loncat lingkar
b. Loncat rapat g. Loncat pantul
c. Loncat depan h. Loncat ayun
d. Loncat silang i. loncat putar silang
e. Loncat samping j. Loncat sepak.
Disamping
itu gerakan dasar dalam senam mempunyai model gerakan yang dapat
dibedakan dengan olahraga lain, dimana senam memiliki seperangkat pola
gerak dasar dan dominan yang unik. Pola gerak dominan senam antara lain
sebagai berikut:
1. Pendaratan
Pendaratan diartikan secara luas sebagai penghentian gerak yangterkontroldari tubuh yang melayang pada saat turun
2. posisi-posisi statis
statis berarti diam atau seimbang. Pesenam yang sedanf dalam posisi diam adalah pesenam yang sedang dalam posisi seimbang.
3. Gerak berpindah
Berpindah
diartikan sebagai berulang-ulang memindahkan tubuh atau gerak tubuh
atau anggota tubuh yang menyebabkan tubuh berpindah tempat.
4. Ayunan
Ayunan adalah bagian yang melekat dengan senam dan dapat diperkenanlakn pada ketrampilan manapun.
5. Putaran
Putaran mempunyai peranan penting dalam pengembangan koordinasi, menyediakan sedemikian banyak variasi dalam programsenam.
6. Lompatan
Lompatan dapat dilihat sebagai situasi ketika seseorang melontarkan dirinya ke udara.
7. Layangan dan ketinggian
Layangan adalah peristiwa tatkala tubuh sedang berada diudara, terbatas dari kontak dengan alat atau permukaaan tanah.
C. Proses Melakukan Gerakan Senam
Proses
berolahraga secara teratur meliputi fase pemanasan, fase aerobik
(gerakan inti), dan fase pendinginan yang harus kita lakukan, begitu
juga pada aktivitas senam irama. Berikut ini fase-fase dalam senam
irama:
1. Fase pemanasan (warming up)
Gerakan
pemanasan sangat penting sebelum kita melakukan gerakan inti,akan
tetapi terkadang banyak orang yang melailaikan, hingga mengakibatkan
otot sakit (cidera), frustasi ataupun tegang.
Pemanasan mempunyai 2 tujuan penting, yaitu:
a. Menarik dan memanaskan otot-otot anggota tubuh
b. Menyiapkan
denyut jantung, hingga tubuh dapat bergerak secara berangsur-angsur
untuk mendapat denyut jantung yang lebih tinggi dalam fase aerobik
(inti).
Umumnya
pemanasan harus terdiri dari latihan ringan untuk 3-5 menit, jangan
sampai melakukan latingan yang berat, karena akan memerlukan banyak
oksigen. Justru dengan latihan yang barat akan membutuhkan oksigen yang
banyak sehingga akan menyebabkan keletihan ketika memulai fase aerobik
(inti).
2. Fase Aerobik (inti)
Fase
ini merupakan inti dari gerakan senam. Kegiatan senam irama harus
dilakukan dengan teratur sesuai jadwal. Model gerakan pada fase ini
adalah gerakan yang ringan dengan gerakan pelan tanpa gerakan yangkuat.
Umumnya dalam fase ini gerakannya diulang 2-5 kali ulangan.
3. Fase Pendingninan (Cool down)
Fase
ketiga dari aktivitas senam disebut fase pendinginan atau ‘cooling
down’ yang memerlukan sedikitnya waktu 5 menit. Pada fase ini harus
tetap bergerak, tetapi cukup pelan untuk membeiarkan detak jantung
menurun secara berangsur-angsur. Hal terpenting pada akhir latihan senam
irama ialah perlunya untuk tetap bergerak agar darah dapat dipompakan
dari sekitar kaki menuju pusat sistem peradarah darah. Jika tidak
dilakukan bisa menyebabkan pusing atau sedikit sakit kepala atau bahkan
bisa pingsan.
BAB VII
BUDAYA HIDUP SEHAT
A. Pengertian Narkoba
Istilah
narkoba sering disalah artikan sebagai narkotika, obat, dan bahan
berbahaya. Pengertian yang benar mengenai narkoba adalah narkotika,
psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Banyak jenis narkotika dan
psikotropika memberi manfaat yang besar bila digunakan dengan baik dan
benar dalam bidang kedokteran. Narkotika dan psikotropika dapat
menyembuhkan banyak penyakit dan menghakiri penderitaan. Dalam dunia
medis narkotika dan psikotropika banyak digunakan dalam tindakan operasi
yang didahului dengan pembiusan. Padahal, obat bius tergolong
narkotika. Selain itu, obat-obat jenis narkotika dan psikotropika
digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami stres dan gangguan jiwa
(depresi).
Semua
jenis zat yang termasuk narkoba akan meningkatkan kerja otak
(stimulan), menghambat kerja otak (depresan), dan menimbulkan daya
khayal yang tinggi. Para pelaku penyalahgunaan narkoba bukan mencari
obatnya, melainkan kenikmatan semuanya. Setelah mereka masuk pada
tingkat ketergantungan, maka masa itu sangat membahayakan diri dan
keluarganya.
Narkoba
atau Napza adalah obat / bahan / zat, yang jika di minum, di isap, di
hirup, di telan atau disuntikkan, berpengaruh utama pada kerja otak
(susunan saraf pusat), dan menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja
otak dan fungsi vital organ tubuh lain (jantung peredaran darah,
pernapasan, dan lain-lain) akan mengalami perubahan (meningkat atau
menurun).
Adapun
napza (narkotika,psikotropika, dan zat adiktif lain) adalah istilah
kedokteran, yang difokuskan pada pengaruh ketergantungannya. Oleh karena
itu, obat, bahan atau zat yang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi
menimbulkan ketergantungan dan sering disalah gunakan juga termasuk
napza.
Sebagian
jenis narkoba yang dapat digunakan dalam pengobatan dalam saat ini,
penggunaanya sangat terbatas. Penggunaannya harus hati-hati dan
mengikuti aturan pakai yang disyaratkan secara medis. Contoh:morfin
(opium mentah) dan petidin (opioida sintetik) berguna untuk
menghilangkan rasa sakit pada kanker, amfetamin untuk mengurangi nafsu
makan,serta berbagai jenis pil tidur dan obat peneneng. Adapun kodein
yang merupakan bahan alami pada candu, secara luas digunakan pada
pengobatan sebagai obat batuk.
B. Penyalahgunaan narkoba
Alasan seorang menyalah gunakan narkoba diantaranya untuk mengatasi stres, bersenang-senang, atau sosialisasi. Biasanya seseorang mulai mencoba narkoba (experimentel use)
karena ditawarkan oleh teman dan untuk memenuhi keingintahuannya.
Sebagian orang akan menggunakannya lagi dengan tujuan bersenang-senang (recreational use) atau untuk bersosialisasi (social use)
Bahaya
penyalahgunaan narkoba sangat besar,bukan hanya merusak tubuh, tetapi
juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ
tubuh, seperti hati, jantung, syaraf, mata, kulit, dan lain-lain. Selain
itu, juga akan menimbulkan penyakit berbahaya yang sulit disembuhkan,
seperti kanker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa.
Penyalahgunaan
narkoba semakin mengalami peningkatan. Banyak orang yang telah menjadi
korban dari penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba hampir
terjadi di semua kalangan termasuk anak-anak dan remaja. Anak-anak dan
remaja merupakan sasaran empuk bagi para pengedar narkoba dengan
memanfaatkan rasa ingin tahu mereka. Masa remaja merupakan masa yang
sangat rentan pada penyalahgunaan narkoba. Maka dari itu perlu di
imbangi dengan informasi dan bimbingan, sehingga remaja mempunyai tempat
konsultasi yang tepat.
Biasanya faktor-faktor yang mendorong seorang trerjerumus ke dalam penyalagunaan narkoba adalah sebagai berikut:
1. pengendalian diri yang lemah dan cenderung mencari sensasi.
2. kondisi kehidupan keluarga.
3. temperamen sulit.
4. mengalami gangguan perilaku
5. suka menyendiri dan berontak
6. prestasi sekolah yang rendah
7. tidak diterima kelompok
8. berteman dengan pemakai narkoba
9. bersikap baik terhadap pemakai narkoba
10. mengenal narkoba di usia dini.
C. Penggolangan jenis narkoba
Selain
bermanfaat bagi dunia kedokteran, narkoba juga rawan untuk
disalahgunakan. Untuk ini Pemerintah telah mengatur mengenai narkotika
dan psikotropika melalui produk undang-undang. Undang-undang Nomor 5
tahun 1997 tentang Psikotropika dan undang-undangnomor 22 tahun 1997
tentang narkotika merupakan landasan hukum yangmengaturpembuatan,
peredaran, penggolangan narkoba dan sebagainya. Berikut ini penggolongan
jenis-jenis narkoba menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku:
1. Narkotika
Narkotika
yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semin yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, dan menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri. Menurut
undang-undang nomot 22 tahun 1997, narkotika dibagi menurut potensi
yangmenyebabkan ketergantungan sebagai berikut:
a. Narkitika
golongan I: berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Tidak
digunakan untuk terapi (pengobatan). Macam jenisnya ; heroin, putauw
(heroin tidak murni bubuk) kokain, dan ganja.
b. Narkotika
golongan II: berpotensi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada
terapi sebagai pilihan terakhir. Macam jenisnya; morfin, petidin dan
metadon.
c. Narkotika golongan III: berpotensi menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi, macam jenisnya; kodein.
2. Psikotropika
Psikotropika
yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat, dan meyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika dibagi menurut potensi yang dapat menyebabkan
ketergantungan, yaitu:
a. Psikotropika
golongan I: berpotensi sangat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan dalam terapi. Macam jenisnya; ekstasi
b. Psikotropika
golongan II: berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan
sangat terbatas pada terapi. Macam jenisnya; amfertamin, metamfetamin
(sabu), fensiklidin, dan ritalin.
c. Psikotropika
golongan III: berpotensi sedangn menyebabkan ketergantungan, banyak
digunakan dalam terapi. Macam jenisnya; pentobarbital dan flunitrazepam.
d. Psikotropika
golongan IV: berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan, dan sangat
luas digunakan dalam terapi. Macam jenisnya; diazepam, klobazam,
fenobarbi barbital, kiorazepam, kiordiazepoxide, dan nitrazepam (nipam,
pil KB/koplo, DUM, Mg, lexo, rohyp).
3. Zat psikoaktif lain
Yang
dimaksud adalah zat/bahan lain yangbukan narkotika dan psikotropika,
namun berpengaruh pada kerja otak, dan tidak tercantum dalam peraturan
perundang-undangan tentang narkotika dan psikotropika. Zat psikoaktif
lain yang sering disalahgunakan adalah:
a. Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.
b. Inhalansia/
solven, yaitu gas atau zat yangmudah menguap, yang terdapat pada
berbagai keperluan pabrik, kantor, dan rumah tangga.
c. Nikotin, yang terdapat pada tembakau.
d. Kafein, yang terdapat pada kopi, minuman penambah energi dan obat sakit kepala tertentu.
D. Pengaruh berbagai jenis narkoba pada tubuh
1. Opioida
Opioida
alami bersal dari getah opium poppy (opiat), seperti morfin,
opium/candu, dan kodein. Zat ini berkhasiat untuk menghilangkan nyeri.
Pengaruh opioida antara lain sebagai berikut:
a. Pengaruh
jangka pendek; hilangnya rasa nyeri, ketegangan berkurang, rasa nyaman
yang diikuti perasaan seperti mimpi dan mengantuk.
b. Pengaruh jangka panjang; ketergantungan, menimbulkan penyakit komplikasi, meninggal karea overdosis.
2. Ganja (mariyuana, cimeng, gelek, dan hasis)
Ganja
mengandung THC (tetrahudrocannabinol) yang bersifat psikoaktif. Ganja
yang dipakai biasanya berupa tanaman kering yang dirajang, dilinting dan
disulut seperti rokok.
Pengaruh ganja adalah anatar lain sebagai berikut:
a. Pengaruh
jangka pendek; timbul rasa cemas, gembira, banyak bicara, tertawa
cekikikan, halusinasi, dan berubahnya perasaan waktu dan
ruang,peningkatan denyut jantung, mata merah, mulut dan tenggorakan
kering, dan selera makan meningkat.
b. Pengaruh
jangka panjang; daya pikir berkurang, moptivasi belajar turun,perhatian
ke sekitarnya berkurang, daya tahan tubuh terhadap ifeksi menurun,
mengurangi kesuburan, peradangan peru, aliran darah kejantung berkurang,
dan perubahan pada sel-sel otak.
3. Kokain (crack, daun koka, dan pasta koka)
Kokain berasal dari tanaman koka,dan tergolong stimulansia yangberbentuk kristal putih.
Pengaruh kokain antara lain sebagai berikiut:
a. Pengaruh
jangka pendek; cepat menyebabkan ketergantungan, rasa percaya diri
meningkat, banyak bicara, rasa lelah hilang, kebutuhan tidur berkurang,
minat seksual meningkat, hakusinasi visual, paham curiga dan paham
kebesaran.
b. Pengaruh jangka panjang; kurang gizi, anemia, sekat hidungrusak/berlubang, dan gangguan jiwa psikotik.
4. Golongan amfetamin (amfetamin, ekstasi dan sabu)
Golongan
amfetamin termasuk stimulansia bagi susunan saraf pusat, yang disebut
juga upper. Amfetamin sering digunakan untukmenurunkan berat badan,
karena dapat mengurangi rasa lapar dan mengurangi rasa kantuk. Golongan
amfetamin yang banyakdisalah gunakan adalah ekstasi, ineks, sabu.
Pengaruh amfetamin adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh
jangka pendek; tidak tidur, rasa riang, perasaan melambung, rasa
nyaman, danmeningkatkan keakraban. Setelah itu timbul rasa tidak enak,
murung, napsu makan hilang, berkeringat, haus, rahang kaku, dan
bergerak-gerak, badan gemetar, jantung berdebar, dan tekanan darah
meningkat.
b. Pengaruh
jangka panjang; kurang gizi, anemia, penyakit jantung, dan gangguan
jiwa. Pembuluh darah otak dapat pecah, sehingga mengalami stroke atau
gagal jantung yang dapat mengakibatkan kematian.
5. Halusinogen
Halusinogen
berbentuk seperti kertas berukuran seperempat perangko denganbanyak
warna dan gambar,atau berbentuk pil atau kapsul. Cara pemakiannya dengan
meletakkan LSD pada lidah, contoh halusinogen adalah lysergic acit
(LSD), yang menyebabkan halusinasi (khayalan). Halusinogen termasuk
psikotropika golongan satu yang sangat berpotensi tinggi menyebabkan
ketergantungan.
Pengaruh halusonogen antara lain sebagai berikut:
a. Pengaruh
jangka pendek; efek tak dapat di duga, sensasi danperasaan berubah
secara dramatis, mengalami flashback atau bad trips
(halusinasi/penglihatan semu) secara berulang tanpa peringatan
sebelumnya, pupil melebar, tidak dapat tidur, selera makan hilang, suhu
tubuh meningkat, berkeringat, denyut nadi dan tekanan darah naik,
koordinasi otot terganggu dan tremor.
b. Pengaruh
jangka panjang; merusak sel otak, gangguan daya ingat dan pemusatan
perhatian, meningkatnya resiko kerja, kegagalan pernafasan, dan jantung.
E. Sanksi terhadap tindak pidana narkotika
Beberapa
pasal yang penting dari undang-undang nomor 22 tahun 1997 tentang
narkotika adalah pasal 78, 79, 80, dan 81, yang ketentuan pidananya
adalah sebagai berikut:
1. barang
siapa tanpa hak dan melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan narkotika (gol 1 dalam bentuk tanaman dan gol 1 bukan tanaman)
dipidana paling lama 10 tahun dan denda paling banyak 500 juta.
2. Barang
siapa tanpa hak danmelawan hukum memiliki, menyimpan untuk dimiliki
atau menguasai narkotika gol 2 dipidana paling lama 7 tahun dan denda
palingbayan 250 juta, gol 3 paling lama 5 tahun dan denda paling banyak
100 juta.
3. Brang
siapa tanpa hak danmelawan hukummemproduksi, mengolah, mengekstraksi,
mengkonversi, merakit ataumenyediakan narkotika gol 1 dipidana mati atau
seumur hidup dan denda paling banyak 1milyar. Gol 2 dipidana paling
lama 15 tahun dan denda paling banyak 500 juta, gol 3 dipidana paling
lama 7 tahun dan denda paling banyak 200 juta.
SOAL LATIHAN
v BAB I
1. Apa pengertian dari kebugaran jasmani?
2. Kebugaran jasmani dapat dibedakan menjadi berapa,?sebutkan danjelaskan!
3. Latihan kebugaran atau olahraga yang teratur akan bermanfaat untuk apa? Sebutkan minimal 5!
4. Sebutkanlatihan untuk peningkatan kebugaran jasmani?
5. Sebutkan dan jelaskan teknik dasar lari 2,4 km!
v BAB II
· Sepak bola
1. Uraikan secara sinkat sejarah sepak bola!
2. Sebutkan dan jelaskan teknik dasar dalam sepakbola!
3. Gambarkan lapangan sepak bola beserta ukurannya!
· Bola volly
1. Uraikan secara singkat sejarah bola volly!
2. Sebutkan teknik dasar bola volly!
3. Gambarkan lapangan bola volly beserta ukurannya!
· Bola basket
1. Uraikan secara singkat sejarah bola basket!
2. Sebutkan dan jelaskan permainan bolabasket!
3. Gambarkan lapangan bola basket beserta ukurannya!
v BAB III
1. Sebutkan teknik dasar bermain bola tangan!
2. jelaskan taktik pertahanan danpenyerangan dalampermainan bola tangan!
3. Gambarkan lapanganbola tangan beserta ukurannya!
4. Mengapa disebut dengan permainan bola tangan?
5. Sistematika dribble yang baik itu harus bagaimana?
v BAB IV
1. Uraikan sejarah atletik secara singkat!
2. Sebutkan nomor dari atletik yang kamu ketahui, dan masing-masingberi 3 contoh!
3. Bagaimana melakukan start jongkok yang baik?
4. Sebutkan danjelaskan aba-aba dalamlari jarak pendek/cepat!
5. Bagaimana sikap pada waktu melakukan lari jarak pendek/cepat!
v BAB V
1. Ciri-ciri dan kaidah dalam senam lantai itu meliputi apa saja, sebutkan?
2. Aktivitas dalamsenam lantai memiliki tujuan apa?
3. Bagaimana sikap yang baik dalammelakukan guling depan, jelaskan!
4. Senam lantai perlu diajarkan disekolah tujuannya untuk apa?jelaskan argumenmu!
5. Sebutkan macam-macam gerakan dalam senam lantai?
v BAB VI
1. Apa yang dimaksud dengan senam irama?
2. Ada 3 penekanan yang harus diperhatiakan dalam senam irama, meliputi apa saja?
3. Sebutkan dan jelaskan gerak dasar dalam senam irama!
4. Sebutka gerak loncat dan langkah dalam senam irama?
5. Sebutkan dan jelaskan fase-fase dalam senam irama!
v BAB VII
1. Apa pengertian dari narkoba?
2. Faktor-faktor yang mendorong seseorang memakai narkoba itu apa saja?
3. Narkotika digolongkan menjadi berapa sebutkan dan jelaskan!
4. Jelaskan pengaruh ganja bagai kesehatan!
5. Menurut perundang-undangan narkoba dapat digolongkan menjadi berapa sebutkan dan jelaskan!
0 komentar:
Posting Komentar